Pengembangan keragaman pangan non beras di daerah dapat didorong dan dilakukan, sehingga ketahanan pangan sampai tingkat rumah tangga dapat dijamin dengan program yang lebih terpadu. Salah satu komoditas pangan yang patut dipertimbangkan, khususnya di Pulau Jawa, adalah pengembangan ubi kayu untuk diolah menjadi Mocaf ( Modified Cassava Flour).
“Peningkatan nilai yang menjanjikan adalah pengembangan agroindustri berbasis ubikayu melalui program dengan pendekatan pengembangan wilayah yang terintegrasi. Pengembagan ini didorong dan dikoordinasikan oleh pemerintah daerah. Bentuk pendekatan operasionalnya adalah membentuk industri pertepungan ubi kayu, misalnya dalam bentuk Mocaf,” kata Staf Ahli Menneg PPN/Bappenas Bidang Revitalisasi Perdesaan, Pertanian dan Agroindustri Dr. Ir. Dedi M. Masykur Riyadi pada seminar “Pembangunan Pedesaan Berbasis Ketahanan Pangan dan Agroindustri” di Yogyakarta, Senin (14/9) pukul 13.30-18.30 WIB.
Seminar ini diselenggarakan Staf Ahli Menneg PPN/Bappenas Bidang Revitalisasi Perdesaan, Pertanian dan Agroindustri bekerjasama dengan Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada untuk menelaah kemungkinan pengembangan keragaman pangan di daerah.
Mocaf adalah produk tepung dari ubi kayu yang diproses dengan prinsip memodifikasi sel ubi kayu, sehingga hasilnya berbeda dengan tepung gaplek ataupun tepung ubi kayu. Tepung mocaf dapat digunakan untuk membuat kue kering, cake, bihun, dan campuran produk lain berbahan baku gandum atau tepung beras. Hasil produk berbahan mocaf ini tidak jauh berbeda dengan produk yang menggunakan bahan tepung terigu maupun tepung beras.
“Keberadaan tepung mocaf sebagai alternatif dari tepung terigu akan bermanfaat bagi industri pengolahan makanan nasional. Jenis dan karakteristik yang hampir sama dengan terigu, namun dengan harga yang jauh lebih murah membuat tepung mocaf menjadi pilihan yang sangat menarik. Berbagai jenis produk olahan tepung terigu bisa diganti oleh tepung mocaf, sehingga membuat transisi penggunaan tepung terigu kepada tepung mocaf tidak sulit untuk dilakukan,” lanjut Pak Dedi dalam paparannya.
Industri Mocaf terbukti telah mampu meningkatkan kesejahteraan petani ubi kayu di daerah Kabupaten Gunung Kidul, DIY dan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Produksi mocaf di Kabupaten Trenggalek antara Juni-Oktober 2008 rata-rata telah mencapai 100 ton per bulan. Saat ini industri mocaf juga telah dikembangkan di Provinsi Sumatera Barat. (Humas - BAPPENAS)
Sumber : http://www.bappenas.go.id/node/116/2075/pengembangan-industri-mocaf-/
“Peningkatan nilai yang menjanjikan adalah pengembangan agroindustri berbasis ubikayu melalui program dengan pendekatan pengembangan wilayah yang terintegrasi. Pengembagan ini didorong dan dikoordinasikan oleh pemerintah daerah. Bentuk pendekatan operasionalnya adalah membentuk industri pertepungan ubi kayu, misalnya dalam bentuk Mocaf,” kata Staf Ahli Menneg PPN/Bappenas Bidang Revitalisasi Perdesaan, Pertanian dan Agroindustri Dr. Ir. Dedi M. Masykur Riyadi pada seminar “Pembangunan Pedesaan Berbasis Ketahanan Pangan dan Agroindustri” di Yogyakarta, Senin (14/9) pukul 13.30-18.30 WIB.
Seminar ini diselenggarakan Staf Ahli Menneg PPN/Bappenas Bidang Revitalisasi Perdesaan, Pertanian dan Agroindustri bekerjasama dengan Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada untuk menelaah kemungkinan pengembangan keragaman pangan di daerah.
Mocaf adalah produk tepung dari ubi kayu yang diproses dengan prinsip memodifikasi sel ubi kayu, sehingga hasilnya berbeda dengan tepung gaplek ataupun tepung ubi kayu. Tepung mocaf dapat digunakan untuk membuat kue kering, cake, bihun, dan campuran produk lain berbahan baku gandum atau tepung beras. Hasil produk berbahan mocaf ini tidak jauh berbeda dengan produk yang menggunakan bahan tepung terigu maupun tepung beras.
“Keberadaan tepung mocaf sebagai alternatif dari tepung terigu akan bermanfaat bagi industri pengolahan makanan nasional. Jenis dan karakteristik yang hampir sama dengan terigu, namun dengan harga yang jauh lebih murah membuat tepung mocaf menjadi pilihan yang sangat menarik. Berbagai jenis produk olahan tepung terigu bisa diganti oleh tepung mocaf, sehingga membuat transisi penggunaan tepung terigu kepada tepung mocaf tidak sulit untuk dilakukan,” lanjut Pak Dedi dalam paparannya.
Industri Mocaf terbukti telah mampu meningkatkan kesejahteraan petani ubi kayu di daerah Kabupaten Gunung Kidul, DIY dan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Produksi mocaf di Kabupaten Trenggalek antara Juni-Oktober 2008 rata-rata telah mencapai 100 ton per bulan. Saat ini industri mocaf juga telah dikembangkan di Provinsi Sumatera Barat. (Humas - BAPPENAS)
Sumber : http://www.bappenas.go.id/node/116/2075/pengembangan-industri-mocaf-/
No comments:
Post a Comment